.jpeg)
Hi moms, apa kabar? Jumpa lagi dengan saya, kita bincang-bincang sederhana. Kali ini tentang permainan anak-anak. Btw, ada gak yang sama kaya saya, yang memperhatikan permainan anak-anak sejak kecil itu biasanya secara alami menyesuaikan fitrahnya. Sample sederhana yang saya perhatikan adalah anak-anak saya sendiri.
Anak-anak saya yang perempuan cenderung suka bermain boneka dan masak-masakan, Sementara anak saya yang laki-laki suka bermain robot, lego, kubus dan bola. Kali ini saya mau kerucutkan membahas permainan anak laki.
Secara naluri anak laki-laki menyukai permainan fisik seperti bola, berlari, berenang. layang-layang dan lain sebagainya. Dengan aktifitas fisik nya anak laki-laki cenderung kinestetis atau bergerak maka biasanya menurut pengamatan saya yang awam anak kecil yang sering bergerak badannya cenderung kecil hal ini karena massa otot nya padat sehingga kalori tubuh sedikit yang menjadi lemak karena sudah berubah menjadi massa otot. Tubuh anak laki-laki walaupun terlihat kecil tapi sebenarnya padat dan berisi.
Mungkin ini persiapaan fisik mereka secara fitrah agar ketika dewasa menjadi kuat dan sehat. Karena sejatinya laki-laki kelak akan menjadi pemimpin dikeluarganya, maka secara alami sejak kecil mereka suka bermain aktivitas fisik yang kelak berguna untuk perkembangan tubuhnya.
.jpeg)
Sebenarnya kecenderungan yang kemudian mengakar menjadi hobi datangnya dari lingkungan. Nah tinggal bagaimana debagai orangtua mengarahkan dan mendukung kesenangan anak dengan tidak menjadikan anak orang lain sebagai parameter.
BalasHapusSetuju kakak
HapusKok beda sama aku ya mbak. Aku dulu enggak suka main boneka malah main robot sama bola. Hahaha ... Sebenarnya konsep permainan menurutku enggak ada jenis kelaminnya. Tapi kembali lagi ke persepsi masing-masing individu. Satu hal yang saya setuju adalah kalau kecenderungan permaiman baik cowok/cewek terbentuk karena lingkungan. ❤️
BalasHapusiya kaka benar
HapusMenurutku faktor lingkungan juga berperan penting dlm pembentukan hobi ini ya . Contohnya di keluarga kami, karena ortu suka olahraga anak2 jadi suka olahraga pula, termasuk bola, tidak hanya anak laki-laki tapi juga yg perempuan hehehe
BalasHapusseru bangett yaah
HapusDari pendapat saya untuk hobi ini lebih didorong dari lingkungannya. Misanya banyak teman atau keluarga yang gemar olahraga fisik, tentunya anak juga akan hobi dengan olahraga fisik. Tapi asalkan lingkungannya baik, ini bukan jadi hambatan sih. Selagi anak juga tumbuh sehat hehe
BalasHapusiya kaka, semoga lingkungan semakin ramah anak
Hapussecara histori status bahwa ;
BalasHapusperempuan itu ya sebagai tulang rusuk
dan pria / laki-laki ya tulang punggung
jika kesimpulan-nya seberti tersebut ya sah sah saja mbak
tiada yang salah.
kesimpulan awal ini kan sejatinya bukan sebuah final kesimpulan yang berlaku secara umum.
buktinya komentar dari Garis Senja Dinda juga memiliki cara pandang dan pengalaman yang berbeda juga.
anak itu ibarat sebuah kanvas besar
kerenanya, mari kita lukis kanvas kita dengan goresan tinta terbaik
agar ia tumbuh dan berkembang sesuai dengan karakternya.
sebab KEWAJIBAN MENDIDIK ANAK adalah tanggungjawab orang tuanya
bukan yang lain
Salam rahayu
Faktor lingkungan lebih berpengaruh sih, tinggal orang tua yang mengarahkan dan mendukung nantinya agar kesenangan/hobi anak jd baik.
BalasHapusTergantung pengasuhan juga ya. Soalnya anak perempuanku sukanya main lego sama ngerakit2 sesuatu. Tapi anakku yg lain ada yg sukanya main boneka. Jadi ada hal tertentu yg memang jadi minat mereka.
BalasHapusLaki-laki memang tergolong yang aktif karena memang lingkungan yang membentuk hal tersebut seperti dari agama, adat maupun budaya kita juga memang seperti itu terutama dengan hobi yang memang bola merupakan hobi yang paling banyak diminati oleh laki-laki
BalasHapusIya juga ya, saya dari kecil sampe sekarang umur hampir 30an suka banget sama yang namanya main bola. Dan sekarang punya anak laki-laki yang masih batita juga kalo dikasih bola senengnya bukan main hehe.
BalasHapushehe.. anak kecil terutama laki-laki (cowo tetaplah seorang cowo), secara alamiah akan selalu menyukai permain2an aktif di lapangan terbuka, sementara bermain bola (sepakbola, lempar bola atau bola pantul), adalah permainan yang paling gampang buat anak2 yang sedang dalam fase belajar bermain..
BalasHapusSepakat mba.. anak-anak sudah punya fitrah, semacam software nya, tinggal orangtua memfasilitasi agar potensinya berkembang sesuai fitrahnya.
BalasHapusKira-kira ada karena faktor lingkungan juga tidak ya? Soalnya saya punya adik laki-laki sepertinya tidak suka main bola, dia lebih suka lari, akhir-akhir ini sering ikut marathon
BalasHapuskesukaan akan mainan kalau saya perhatikan, kombinasi dari genetik dan pola asuh.. tinggal mana yang dominan, disitu yang "mentas"..hehe.. jadi penting juga buat ortu untuk mengarahkan agar anak tumbuh sesuai dengan nilai dan norma yang diinginkan ortu ada pada diri anaknya :)
BalasHapussemacam ada pakem yang sudah ada dari sononya. tinggal bagaimana orang taua memahami potensi dan mengarahkan ke mana minat dan keinginan anak
BalasHapusdulu sempet ada yang bilang, mainan itu ga mengenal gender, laki laki juga boleh main boneka, mereka juga perlu belajar menyayangi, tapi aku setuju, laki-laki dan perempuan itu berbeda, ga boleh sama, identitas mereka bahkan dari kecil harus jelas. semoga fitrah-fitrah yang muncul di anak-anak selalu terjaga.
BalasHapusWah aku baru tahu kalau ternyata permainan anak itu mengikuti fitrah si anak dan ternyata penting juga ya untuk memilih permainan anak-anak karena bakal berpengaruh juga dengan fitrah si anak. Kadang suka kepikiran juga kalau misalkan ada anak yang bermain mainan permainan cewek padahal dia anak cowok ataupun sebaliknya, apakah ini akan berpengaruh ya? Tapi setelah baca ini sepertinya permainan memang punya dampak sendiri bagi pertumbuhan anak
BalasHapusMenarik dalam penyajian tulisan dan paparannya.
BalasHapusSama dink, anak laki-laki ku juga suka main kubus sam bola deh. Kayak emang udh nalurinya gitu. Udah fitrahnya. Dan yang paling heran dia doyan banget main lego, padahal aku jarang banget beliin lego anak-anak sebelumnya.
BalasHapusBtw bener gak sih ada ungkapan anak laki-laki itu punya ibunya dan anak perempuan itu punya ayahnya
BalasHapusMenurut saya nggak selalu anak laki-laki itu identik dengan bola tetapi memang benar di sebagian besar itu akan terjadi
BalasHapusNaluri olahraga fisik pun sudah terlihat di anak saya yang baru berumur 10 bulan, setidaknya indikator yang sudah terlihat, seperti tidak mau lama digendong dan selalu pingin tau dan memegang barang yang baru dia lihat.
BalasHapustidak semua anak laki cenderung hobi bola, dalam psikologi ada banyak yang mempengaruhi kecendrungan, termasuk tontonan sang ayah dan lingkungan sekitar.
BalasHapusAku jadi teringat pada adikku bungsu, laki2 dia. Sejak kecil kalau teman2nya main sepak bola, dia cuma nonton. Padahal tubihnya gak gemuk juga. Cuman malas ajabkatanya. Hahaha ...
BalasHapusAnak saya perempuan semua tapi sering juga bermain bola, hehe. Seru banget ngeliat perjalanan perkembangan mereka, ya! Gak sabar liat gimana nanti jadi manusia-manusia dewasa yang tangguh.
BalasHapusAnak saya kebetulan tidak begitu hobi bermain bola, tapi dia sangat senang dengan kegiatan olahraga air, seperti berenang, menyelam, dan lainnya. Memang sih fisik anak laki-laki pada fitrahnya lebih kuat dan padat ya. Semoga anak-anak kita semua tumbuh menjadi anak yang sehat, kuat, dan bermanfaat.
BalasHapusKang Sugianto-anak cowok biasanya begitu, apalagi kalau temannya banyak bermain bola. Tapi ga semua anak laki juga punya hobi main bola
BalasHapusBeda ya sama keponakan aku, waktu kecil keponakan aku yang cowo malah sukanya barbie yang cewe malah seneng sama truk gitu, tapi setelah tambah besar mereka bosen sendiri trus ganti lagi. Kali ini kesukaannya jadi kompak, sama2 suka HP hehehe.....
BalasHapusTak semuanya anak-anak laki-laki suka dengan bola. Ada yang suka dengan memasak dan ada pula suka dengan bersepeda tergantung dari orangtua mengarahkannya.
BalasHapusBener dong. Memang udah seharusnya anak² di arahkan sesuai dengan kodratnya, Bund. Anak laki² saya juga suka banget main bola, lego, robot, dll.
BalasHapusponakan daku yang laki-laki demen main bola karena di sini pada demen nonton bola hehe
BalasHapusPercis putra saya. Ia pemalu tapi kalau soal bola tak ingin kalah dari anak lain. Surprise juga rasanya kirain anak saya juga gak bakalan suka bola...
BalasHapusMeski ya ada juga anak laki yg tidak suka main bola ya
Sepertinya semja tergantung lingkungannya, tapi emang anak laki-laki harus dibimbing
BalasHapusKok sama yaaa... rata2 anak laki2 menggemari kegiatan fisik gini. Anak lelakiku juga gitu, saat masih kecil hobi bermain bersama teman2nya, entah lari2 atau main bola gitu. Baru setelah remaja dia memiliki kecenderungan untuk lebih banyak serius dengan skill lainnya yang tidak melibatkan aktivitas fisik.
BalasHapusFaktor lingkungan juga sepertinya menjadi penentu. Kakak ku cowok, dulu dia ga doyan main bola, hobinya sama komputer, liatin kabel, sama liatin mesin kereta 😭
BalasHapusKalau olahraga fisik, dari segi kesukaan, mungkin perempuan juga ada yang suka bola, tapi fisiknya yang tetap beda sama laki-laki, gak akan sekuat laki-laki kayanya yaa. Tapi Iya, sebetulnya anak memang cenderung mengikuti fitrah mereka, tinggal kita aja sebagai ortu yang perlu mengarahkan mereka lagi ya ka
BalasHapusTernyata saya beda yah dengan kebanyakan anak2 lain. Waktu kecil saya tidak suka main bola, sukanya membolang.. hehehe
BalasHapusAnakku dua-duanya laki-laki suka banget main bola. Seminggu sekali latihan di klub bola. Tapi di klubnya juga ada anak perempuan yang suka main bola juga.. :)
BalasHapusAnak kecil laki-laki memang punya daya tarik khusus sama si bundar ini. Kalau kamu lihat ada segerombolan anak laki-laki di lapangan, 99% pasti ada bola di tengah-tengah mereka. Tapi, siapa tahu di antara mereka ada calon Messi berikutnya?
BalasHapusKalau secara fitrah memang anak laki2 suka permainan fisik bgtu ya mbak. Bersyukur klo lingkungannya bs mengarahkan ia ke fitrah aslinya.
BalasHapusAku dulunya lebih suka main kejar2an bola, tamiya sama robot2 mba, karna gabisa beli (kalo minta dibilangnya kan perempuan gausah beli robot) jadi pinjem punya temen. Pas udah gede dibeli deh lego2 sama robotnya wkwk.tapi mba menurutku memang tergantung dari persepsi masing2, dan sah2 saja selama tidak melanggar
BalasHapusSama banget ini kaya anakku yang suka main bola dan nonton pertandingan bola. Selain main bola, dia suka main layangan. Rata-rata emang anak-anak, terutama anak laki-laki biasanya suka main bola.
BalasHapusKayanya karena faktor lingkungan juga yang terlibat dalam hal ini. Ditambah permainan bola ini cukup mudah di jangkau untuk semua kalangan, hanya perlu bola sebagai media utamanya.
BalasHapusWah, anak-anak saya cewe semua tapi kalo main bola mah suka. Bukan sepak bola ya, tapi bolanya dimainin. Bisa dilempar atau di gelinding-gelinding.
BalasHapusMenurutku sih tergantung dengan permainan yang sering dikenalkan oleh orang tua ke anak. Banyak orang tua di masyarakat kita masih mengotak kotakkan jenis permainan tertentu untuk jenis kelamin tertentu pula. Permainan yang sering dikenalkan, kerap menjadi stimulasi, lalu jadi kebiasaan dan hobi.
BalasHapusAda bagusnya dan ada minusnya ketika mengelompokkan sebuah permainan berdasarkan gender. Asalkan sebagai orangtua bisa mendampingi ((bukan dari segi fisik aja, tapi lebih ke penjelasan)) bahwa anak laki juga boleh main rumah-rumahan, agar timbul rasa empati terhadap pekerjaan di dalam rumah untuk membantu Ibu.
BalasHapusTapi, bermain fisik juga wajib.
Karena anak-anak kuat karena bersosialisasi dan bermain sepakbola, misalnya.
Wajar sih bun, kalau anak-anak pada suka main bola. Soalnya itu olahraga merepresentasikan sosok laki banget, dan hampir semua media tv selalu menomor satukan bola. Ya, meskipun basket gak kalah main fisiknya.
BalasHapus