Hi moms, adakah yang samaan kaya saya? yang kalo anak-anak lagi rame keadaan hatrik banget ada yang nangis, ada yang teriak ada yang tantrum terus kita ikutan tantrum. Hehehehe saya begitu looh, dan ketika saya selesai tantrum saya merasa menyesal dan berulang-ulang kali minta maaf ke anak-anak.
Yang perlu saya cermati adalah memanage emosi diri sendiri, supaya sekalipun energi negative yang keluar tapi tetap bermanfaat untuk anak-anak. Bener gak sih? hehehehe kita diskusi aja yaah or sharing.
Contohnya begini, biasanya suasana maghrib di rumah saya itu perlu diwaspadai karena pada jam tersebut biasanya ada aja anak-anak yang bikin ulah seperti berebut minuman, makanan, maianan bahkan berebut berwudhu dan tarik-tarikan sajadah. Pertama suara saya masih oktaf 1 untuk mengingatkan anak-anak. Sayang, ayo gantian. Lalu jika gak digubrik suara auto naik jadi oktaf 2 ayoo jangan berebut waktu maghrib sebentar, rugi banget looh kalo kehabisan waktu maghrib. Nah, peringatan terakhir sudah naik lagi jadi oktaf 3 saya sebutkan nama asli nya berikut bin nya. Hehehehe misalnya Fatima Raisa binti Herry Supriyadi ayoo lekas selesaikan kegiatanmu segera sholat ingat kamu anak pertama akan menjadi contoh untuk adik-adikmu. Biasanya ada tambahan kata-kata lagi tuh yang drama banget. Hehehehe kalah deh drama sinetron mah.
Biasanya ketika saya sedang marah itu anak-anak inisiatif menenangkan saya. Anak yang tengah mengambilkan saya minum air putih, anak yang bungsu membimbing saya istighfar. Begitu keadaan membaik saya akan meminta maaf kepada ke tiga anak saya.
Jujur kasian sebenarnya sama anak yang pertama, karena beban moralnya lebih besar karena dituntut menjadi contoh yang baik untuk adik-adiknya. Jika kelak dewasa kamu baca tulisan umi maafin ummi ya kak. Semoga ketika jadi ibu kamu bisa lebih sabar ke anak-anakmu kelak. Jika ada luka batin yang gak sengaja ummi torehkan dari hati yang paling mendalam ummi minta dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya. Hiks, jadi mellow nih nulisnya.
Ok balik lagi ke subtansi tulisan ini, bahwasanya sebagai ibu kita harus senantiasa istighfar, berdoa agar kita selalu diberi petunjuk dan hiadayahNya dalam mengasuh dan mendidik anak-anak agar menjadi generasi rabbani, generasi takwa generasi pemuda yang kuat dan tangguh dalam kebaikan dan kebenaran.
Yuks sama-sama kita doakan anak-anak kita agar menjadi anak yang sholeh dan sholeha.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ أَوْلَادَنَا أَوْلَادًا صَالِحِيْنَ حَافِظِيْنَ لِلْقُرْآنِ وَالسُّنَّةِ فُقَهَاءَ فِى الدِّيْنِ مُبَارَكًا حَيَاتُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ
Allahummaj ‘al awladana awladan sholihiin haafizhiina lil qur’ani wa sunnati fuqoha fid diin mubarokan hayatuhum fid dun-ya wal akhirah
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah anak-anak kami anak yang sholih sholihah, orang-orang yang hafal Al-Qur’an dan Sunnah, orang-orang yang faham dalam agama dibarokahi kehidupan mereka didunia dan di akhirat”
Komentar
Posting Komentar